SEMBAKO

Harga Sembako Jatim Hari Ini, Daging Ayam Kampung Turun

Harga Sembako Jatim Hari Ini, Daging Ayam Kampung Turun
Harga Sembako Jatim Hari Ini, Daging Ayam Kampung Turun

JAKARTA - Harga sembako di Jawa Timur kembali mengalami perubahan. Pergerakan harga ini menunjukkan dinamika pasar kebutuhan pokok yang terus dipengaruhi berbagai faktor, mulai dari produksi, distribusi, hingga kondisi ekonomi. 

Pada hari ini, daging ayam kampung menjadi salah satu komoditas yang mengalami penurunan harga, sementara beberapa bahan lain justru mengalami kenaikan.

Masyarakat di Jawa Timur perlu memperhatikan fluktuasi harga ini karena akan berdampak langsung terhadap pengeluaran rumah tangga. 

Informasi terbaru mengenai harga sembako sangat penting sebagai acuan dalam mengatur belanja harian.

Sembako, Kebutuhan Utama Rumah Tangga

Sembako atau sembilan bahan pokok adalah kebutuhan dasar masyarakat yang meliputi beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan daging ayam, telur ayam, susu, bawang merah dan bawang putih, gas elpiji dan minyak tanah, serta garam. 

Selain itu, cabai juga menjadi salah satu bahan dapur penting yang kerap memengaruhi stabilitas harga pangan di pasar.

Ketersediaan dan harga sembako menjadi indikator penting dalam menjaga ketahanan pangan rumah tangga sekaligus kestabilan ekonomi daerah.

Daftar Harga Sembako Jawa Timur Kamis  2 Oktober 2025

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jawa Timur, berikut harga rata-rata sejumlah kebutuhan pokok pada Kamis  2 Oktober 2025.

Beras Premium: Rp 15.077/kg

Beras Medium: Rp 12.712/kg

Gula Kristal Putih: Rp 16.354/kg

Minyak Goreng Curah: Rp 18.629/kg

Minyak Goreng Kemasan Premium: Rp 20.224/liter

Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp 17.326/liter

Minyak Goreng Minyakita: Rp 16.504/liter

Daging Sapi Paha Belakang: Rp 119.523/kg

Daging Ayam Ras: Rp 36.577/kg

Daging Ayam Kampung: Rp 67.365/kg

Telur Ayam Ras: Rp 27.546/kg

Telur Ayam Kampung: Rp 46.565/kg

Susu Kental Manis Bendera: Rp 12.205 (370 gr/kl)

Susu Kental Manis Indomilk: Rp 12.205 (370 gr/kl)

Susu Bubuk Bendera: Rp 42.477 (400 gr/dos)

Susu Bubuk Indomilk: Rp 42.250 (400 gr/dos)

Garam Bata: Rp 1.570/buah

Garam Halus: Rp 9.416/kg

Cabai Merah Keriting: Rp 44.809/kg

Cabai Merah Besar: Rp 44.988/kg

Cabai Rawit Merah: Rp 31.065/kg

Bawang Merah: Rp 32.188/kg

Bawang Putih: Rp 29.698/kg

Gas Elpiji: Rp 19.922/tabung

Fluktuasi Harga dan Komoditas Menonjol

Dari data tersebut, beberapa bahan pokok mengalami perubahan harga yang cukup mencolok. Misalnya, cabai menunjukkan tren menurun dibandingkan minggu sebelumnya. Sementara itu, susu bubuk merek Indomilk mengalami kenaikan hingga 3,98%.

Adapun kabar baik datang dari harga daging ayam kampung yang menurun Rp 1.322 atau sekitar 1,92% dibandingkan periode sebelumnya. Penurunan ini diharapkan bisa sedikit meringankan beban pengeluaran rumah tangga.

Faktor yang Mempengaruhi Harga Sembako

Naik turunnya harga sembako tidak terjadi begitu saja. Ada banyak faktor yang memengaruhi dinamika harga di pasar, antara lain:

Hukum Permintaan dan Penawaran
Jika permintaan meningkat sementara pasokan terbatas, harga akan naik. Sebaliknya, jika pasokan berlebih, harga cenderung turun.

Kondisi Cuaca dan Musim
Cuaca ekstrem atau bencana alam dapat mengganggu produksi pertanian. Ketika hasil panen berkurang, harga bahan pangan biasanya melonjak.

Kebijakan Pemerintah
Regulasi terkait impor, subsidi, maupun pajak bisa memengaruhi harga. Pembatasan impor, misalnya, sering berimbas pada kenaikan harga di pasar.

Biaya Produksi dan Transportasi
Kenaikan harga bahan bakar, pupuk, atau upah pekerja dapat meningkatkan biaya produksi dan distribusi, yang akhirnya memengaruhi harga jual.

Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah
Produk yang masih diimpor sangat bergantung pada kurs. Depresiasi rupiah membuat barang impor lebih mahal.

Inflasi dan Kondisi Ekonomi
Inflasi tinggi akan memicu kenaikan harga barang dan jasa, termasuk kebutuhan pokok. Situasi ekonomi yang tidak stabil dapat memperburuk kondisi ini.

Distribusi dan Rantai Pasok
Kendala logistik seperti kemacetan, pemogokan, atau keterlambatan distribusi bisa menurunkan pasokan di pasar sehingga harga naik.

Pentingnya Stabilitas Harga

Stabilitas harga sembako menjadi perhatian utama pemerintah maupun masyarakat. Harga yang terlalu tinggi akan membebani konsumen, sementara harga yang terlalu rendah bisa merugikan produsen. Oleh karena itu, keseimbangan pasar sangat dibutuhkan agar kedua pihak sama-sama terlindungi.

Masyarakat diimbau untuk lebih bijak dalam berbelanja, memanfaatkan informasi harga terkini, dan membeli sesuai kebutuhan. Dengan begitu, pengeluaran rumah tangga bisa lebih terkontrol meski harga sembako terus berfluktuasi.

Harga sembako yang cenderung berubah-ubah memang tidak bisa dihindari, namun langkah antisipasi tetap dapat dilakukan. Ketersediaan stok, kelancaran distribusi, serta pengawasan pasar harus terus ditingkatkan agar harga tetap stabil.

Khususnya untuk bahan pangan strategis seperti beras, cabai, dan daging ayam, koordinasi antara pemerintah daerah, petani, pedagang, hingga konsumen sangat diperlukan. Dengan kerja sama yang baik, harga bisa lebih terkendali dan daya beli masyarakat tetap terjaga.

Bagi konsumen, memahami pola fluktuasi harga juga penting agar bisa menyesuaikan kebutuhan sehari-hari. Sementara itu, bagi produsen dan pedagang, menjaga kualitas dan kestabilan pasokan menjadi kunci keberlangsungan usaha.

Pada akhirnya, harga sembako bukan hanya urusan angka, melainkan juga menyangkut kesejahteraan masyarakat. Keseimbangan harga akan sangat menentukan daya beli, pola konsumsi, serta ketahanan ekonomi rumah tangga di Jawa Timur dan Indonesia secara umum.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index