JAKARTA - Fungsi turbo dalam kendaraan perlu dipahami oleh setiap pemilik mobil karena berhubungan langsung dengan peningkatan performa mesin.
Meskipun umumnya turbo digunakan pada mobil diesel berperforma tinggi seperti Fortuner, teknologi ini juga dapat ditemukan pada mobil non-sport, misalnya Honda Civic Turbo yang berada di segmen hatchback.
Di dunia modifikasi, penggunaan turbo atau turbocharger sudah menjadi hal yang lumrah. Saat ini, turbo mobil tersedia dalam berbagai merek, spesifikasi, dan kemampuan yang dapat dengan mudah dibeli sesuai kebutuhan.
Banyak pemilik kendaraan memilih memasang turbo untuk meningkatkan akselerasi dan tenaga mobil mereka. Tak hanya mobil diesel, bahkan truk pun bisa menggunakan turbo untuk menunjang kinerjanya.
Namun, sebelum memutuskan untuk memasang turbo tambahan, penting untuk memahami lebih dalam mengenai fungsi turbo dan bagaimana pengaruhnya terhadap mesin kendaraan. Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui informasi selengkapnya!
Apa Itu Turbo untuk Mesin Mobil?
Turbo merupakan perangkat induksi paksa atau forced induction yang dipasang pada sistem pembuangan kendaraan, tepatnya di bagian pipa gas buang atau knalpot. Turbo bekerja dengan memanfaatkan dua turbin yang terhubung dalam satu poros yang sama.
Turbin pertama disebut drive turbin, sedangkan turbin kedua dikenal sebagai driven turbin. Pergerakan driven turbin terjadi karena dorongan dari drive turbin, sehingga keduanya saling berkaitan dalam meningkatkan kinerja mesin.
Driven turbin ditempatkan di dalam jalur aliran udara intake dan berfungsi untuk mempercepat masuknya udara ke ruang bakar.
Dengan meningkatnya suplai udara, proses pembakaran menjadi lebih optimal, sehingga tenaga yang dihasilkan mesin pun semakin besar.
Di sisi lain, drive turbin berperan sebagai pemutar yang memanfaatkan energi dari gas buang mesin. Letaknya berada di tengah aliran gas buang, sehingga saat mesin mengeluarkan sisa pembakaran, tekanan dari gas tersebut akan memutar drive turbin.
Putaran ini kemudian diteruskan ke driven turbin, yang akhirnya meningkatkan jumlah udara yang masuk ke dalam mesin.
Agar udara yang masuk ke ruang bakar tetap optimal, sistem turbo pada mobil umumnya juga dilengkapi dengan intercooler. Komponen ini berfungsi untuk mendinginkan udara yang dihasilkan turbo sebelum masuk ke mesin.
Dengan udara yang lebih dingin dan padat, proses pembakaran pun menjadi lebih efisien, sehingga tenaga yang dihasilkan lebih maksimal dan konsumsi bahan bakar tetap terjaga.
Fungsi Turbo pada Mobil
Sebelum memahami lebih dalam mengenai fungsi turbo, penting untuk mengetahui bahwa performa optimal mesin mobil bergantung pada dua elemen utama, yaitu udara (oksigen) dan bahan bakar.
Jika bahan bakar habis, solusinya cukup dengan mengisi ulang di SPBU. Namun, suplai udara berbeda karena harus diperoleh langsung dari lingkungan sekitar.
Di sinilah turbo memainkan perannya. Turbo bertugas meningkatkan jumlah udara (oksigen) yang masuk ke ruang bakar mesin, sehingga tenaga yang dihasilkan menjadi lebih besar.
Dengan adanya turbo, output tenaga bisa meningkat hingga 50 persen dibandingkan mesin standar tanpa turbo.
Cara kerja turbo pada mobil adalah dengan menggunakan gas buang dari mesin untuk memutar baling-baling di dalamnya.
Putaran ini kemudian menghasilkan udara bertekanan tinggi yang disalurkan ke dalam silinder mesin untuk mendukung proses pembakaran. Dengan tambahan oksigen dari turbo, pembakaran di dalam mesin menjadi lebih efisien dan optimal.
Agar lebih memahami manfaatnya secara keseluruhan, berikut adalah penjelasan mengenai berbagai aspek turbo yang perlu kamu ketahui.
1. Meningkatkan Performa dan Torsi Mesin
Salah satu fungsi dari turbo yang paling utama adalah meningkatkan tenaga serta torsi mesin dengan memanfaatkan energi yang sebelumnya terbuang.
Dengan adanya turbo, proses pembakaran menjadi lebih optimal karena keseimbangan antara udara dan bahan bakar lebih terjaga. Ketika busi memantik api untuk membakar campuran tersebut, daya yang dihasilkan menjadi lebih besar.
Hasilnya, tenaga yang dihasilkan dalam setiap siklus pembakaran meningkat secara signifikan. Saat berkendara, mobil akan terasa lebih responsif dan bertenaga, terutama ketika berakselerasi atau melibas tanjakan.
2. Meningkatkan Efisiensi Konsumsi Bahan Bakar
Jika pemasangan turbo dilakukan dengan tepat, sistem ini dapat membantu mobil mengonsumsi bahan bakar dengan lebih efisien. Bagaimana caranya?
Turbo bekerja dengan mendaur ulang energi dari gas buang mesin, yang kemudian digunakan kembali untuk memutar turbin.
Putaran turbin ini meningkatkan jumlah udara yang masuk ke ruang bakar, menghasilkan tenaga yang lebih besar tanpa harus meningkatkan jumlah bahan bakar yang digunakan.
Dengan demikian, mobil tetap bisa mendapatkan akselerasi yang optimal tanpa meningkatkan konsumsi bahan bakar secara berlebihan.
Efisiensi ini akan lebih terasa pada kendaraan yang menggunakan mesin diesel, karena karakteristiknya yang memang lebih hemat bahan bakar dibandingkan mesin bensin.
3. Mengurangi Emisi Gas Buang
Selain membantu efisiensi bahan bakar, teknologi turbo juga berkontribusi dalam menekan emisi gas buang.
Meskipun banyak yang mengira bahwa mesin dengan performa tinggi menghasilkan lebih banyak polusi, kenyataannya turbo justru membantu mengurangi emisi berbahaya.
Karena turbo memanfaatkan kembali gas buang untuk menghasilkan tenaga tambahan, jumlah karbon dioksida (CO?) yang dilepaskan ke udara pun menjadi lebih rendah.
Ini membuat kendaraan yang dilengkapi turbo lebih ramah lingkungan dibandingkan mesin konvensional dengan tenaga serupa.
4. Meningkatkan Performa Mobil Bermesin Kecil
Pada mobil dengan kapasitas mesin kecil, turbo memiliki peran penting dalam meningkatkan performa. Dengan adanya turbo, mesin berkapasitas kecil bisa menghasilkan tenaga yang lebih besar tanpa harus meningkatkan volume mesinnya.
Hal ini memberikan pengalaman berkendara yang lebih nyaman, terutama bagi pengguna mobil kecil yang menginginkan tenaga lebih tanpa harus beralih ke mesin berkapasitas lebih besar.
Dengan turbo, mobil tetap hemat bahan bakar namun tetap mampu memberikan akselerasi dan performa yang optimal di berbagai kondisi jalan.
Cara Kerja Turbo di Mobil
Turbo pada mobil beroperasi dengan memanfaatkan dua komponen utama, yaitu turbin dan kompresor.
Prosesnya dimulai ketika gas buang dari knalpot dialirkan menuju turbin, yang kemudian membuatnya berputar dan menggerakkan kompresor yang terhubung dengannya.
Agar turbin dapat berputar dengan optimal, tekanan gas buang yang masuk harus cukup tinggi.
Putaran yang dihasilkan oleh turbin bisa mencapai kecepatan luar biasa, yakni sekitar 150 ribu rpm, bahkan bisa lebih cepat hingga 30 kali lipat dibandingkan dengan mesin mobil konvensional.
Kecepatan putaran ini sangat bergantung pada RPM mesin—semakin tinggi RPM, semakin besar tekanan gas buang yang dihasilkan, dan semakin cepat pula turbin berputar.
Dari sisi kompresor, putaran turbin ini kemudian menghasilkan tenaga tambahan dengan cara menghisap lebih banyak udara dan meningkatkan volumenya sebelum masuk ke dalam ruang bakar mesin.
Dengan peningkatan suplai udara ini, pembakaran di dalam mesin menjadi lebih optimal, menghasilkan tenaga yang lebih besar dibandingkan mesin tanpa turbo. Namun, turbo juga memiliki kelemahan, salah satunya adalah turbo lag.
Kondisi ini terjadi ketika gas buang yang dihasilkan oleh mesin belum cukup kuat untuk memutar turbin dengan optimal, sehingga tenaga tambahan yang diharapkan tidak langsung tersedia.
Akibatnya, ketika pedal gas diinjak, mesin membutuhkan sedikit waktu sebelum benar-benar merespons dengan peningkatan tenaga yang dihasilkan oleh turbo.
Sebagai solusi atas masalah ini, teknologi turbo terus berkembang, salah satunya dengan hadirnya Variable Geometry Turbocharger (VGT) yang kini banyak digunakan pada mobil modern.
VGT memungkinkan sudut turbin berubah secara dinamis menyesuaikan volume udara yang melewatinya, sehingga lag dapat dikurangi secara signifikan.
Dengan inovasi ini, turbo dapat bekerja lebih responsif, memberikan dorongan tenaga yang lebih cepat dan efisien tanpa jeda yang terlalu lama.
Apakah Turbo Bisa Menambah Kecepatan?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, salah satu manfaat utama turbo adalah meningkatkan tenaga mesin. Ketika tenaga mesin meningkat, otomatis kecepatan mobil juga bertambah.
Menurut Kompas.com, mesin mobil berkapasitas 1.000 cc yang dilengkapi dengan turbo mampu menghasilkan tenaga hingga 98 tk pada putaran 6.000 rpm.
Sebaliknya, tanpa turbo, mesin dengan kapasitas yang sama umumnya hanya mampu menghasilkan sekitar 65 tk. Hal ini menunjukkan bahwa pemasangan turbo dapat memberikan peningkatan tenaga yang cukup signifikan pada mesin berkapasitas kecil.
Cara Perawatan Turbo di Mobil
1. Ganti Oli Secara Teratur
Menjaga keawetan turbo bisa dimulai dengan rutin mengganti oli mesin. Sebab, oli berfungsi sebagai pelumas poros turbin, memastikan putaran tetap optimal.
Pastikan juga menggunakan oli yang direkomendasikan oleh pabrikan agar performa tetap terjaga.
2. Gunakan Bahan Bakar yang Sesuai
Mobil dengan turbo membutuhkan bahan bakar yang sesuai standar, umumnya dengan oktan di atas 92, seperti yang dianjurkan untuk kendaraan modern.
Pemilihan bahan bakar yang tepat mendukung proses pembakaran lebih sempurna, meningkatkan performa mesin, dan membuat konsumsi bahan bakar lebih efisien.
3. Jaga Kebersihan Filter Udara
Kinerja turbo sangat bergantung pada suplai udara ke mesin. Oleh karena itu, pastikan saringan udara selalu bersih agar pasokan udara tidak terhambat, sehingga turbo dapat bekerja dengan optimal.
4. Lakukan Servis Berkala di Bengkel Resmi
Untuk memastikan kondisi turbo dan mesin tetap prima, rutinlah memeriksakan kendaraan di bengkel resmi atau bengkel terpercaya. Dengan pemeriksaan berkala, potensi masalah bisa dideteksi lebih awal dan kinerja turbo tetap optimal.
Apa Itu Turbo Timer dan Fungsinya
Turbo timer adalah perangkat tambahan yang berfungsi mendukung kinerja turbo pada Fortuner. Perlu diketahui, komponen ini bukan bagian asli dari pabrikan mobil, melainkan dipasang secara terpisah untuk menjaga keawetan turbo.
Lalu, apa sebenarnya fungsi dari turbo timer? Perangkat ini dirancang untuk mencegah perubahan suhu mesin yang terlalu drastis pada kendaraan dengan turbo.
Saat mobil digunakan, suhu mesin cenderung tinggi, dan jika tiba-tiba dimatikan, perubahan suhu yang mendadak bisa menyebabkan kerusakan pada turbo.
Pada Fortuner, dibutuhkan waktu beberapa detik hingga menit agar suhu mesin turun secara bertahap. Jika mesin langsung dimatikan saat masih panas, risiko kerusakan pada turbo akan meningkat. Inilah alasan mengapa turbo timer menjadi penting.
Turbo timer memungkinkan mesin tetap menyala selama beberapa saat meskipun kunci kontak sudah dicabut.
Perangkat ini bekerja dengan menggunakan kapasitor yang akan menahan sistem kelistrikan tetap aktif hingga suhu mesin turun ke level yang lebih aman. Begitu kapasitor mulai kehilangan muatannya, mesin otomatis akan mati.
Dengan adanya turbo timer, kamu tidak perlu menunggu secara manual agar suhu mesin turun sebelum mematikan mobil.
Sebagai penutup, memahami fungsi turbo membantu kamu memaksimalkan performa mobil sekaligus menjaga keawetannya.